Profil Desa Pucang

Ketahui informasi secara rinci Desa Pucang mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.

Desa Pucang

Tentang Kami

Jelajahi Desa Pucang, Kecamatan Secang, Magelang, pusat produksi opak singkong dan aneka camilan tradisional. Temukan potensi agraris, geliat UMKM, serta keunikan geografis di lembah subur yang menopang perekonomian dan kehidupan warganya.

  • Pusat Industri Opak

    Desa Pucang dikenal luas sebagai sentra utama produksi opak singkong dan berbagai makanan ringan tradisional di Kabupaten Magelang, yang menjadi motor penggerak ekonomi lokal.

  • Lembah Agraris Subur

    Secara geografis, wilayahnya merupakan lembah subur yang dialiri beberapa sungai, menjadikan sektor pertanian, terutama padi dan palawija, sebagai penopang vital kehidupan masyarakat.

  • Geliat UMKM dan Inovasi

    Masyarakat Desa Pucang aktif mengembangkan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dengan melakukan inovasi produk olahan singkong yang tidak hanya memperkuat ekonomi desa tetapi juga melestarikan warisan kuliner.

XM Broker

Desa Pucang, yang terletak di Kecamatan Secang, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, telah lama dikenal sebagai salah satu pusat ekonomi kreatif berbasis pangan di kawasan ini. Jauh dari citra desa agraris pada umumnya, Pucang berhasil mentransformasikan potensi utamanya, yakni singkong, menjadi produk unggulan yang menopang kehidupan ribuan warganya. Wilayah ini merupakan bukti nyata bagaimana tradisi pengolahan pangan dapat berpadu dengan semangat kewirausahaan, menjadikannya sebuah entitas desa yang dinamis dan produktif. Dengan lokasinya yang strategis di jalur penghubung regional, desa ini terus menunjukkan geliatnya sebagai pemasok utama makanan ringan tradisional yang khas dan berkualitas.

Geografi dan Kondisi Wilayah

Secara geografis, Desa Pucang menempati posisi strategis di Kecamatan Secang dengan luas wilayah sekitar 226 hektare atau 2,26 kilometer persegi. Wilayahnya didominasi oleh topografi dataran rendah yang subur, menjadikannya lahan ideal untuk kegiatan pertanian. Letak desa ini berada tidak jauh dari aliran Sungai Progo yang menjadi salah satu sumber irigasi vital bagi lahan persawahan warga.Berdasarkan data administrasi, Desa Pucang berbatasan langsung dengan beberapa desa lain di sekitarnya. Di sebelah utara, wilayahnya bersebelahan dengan Desa Secang. Sementara di sebelah timur, desa ini berbatasan dengan Desa Madusari dan Desa Muncang. Batas di sebelah selatan ialah Desa Donomulyo dan di sebelah barat berbatasan dengan Desa Candisari. Posisi ini menempatkan Desa Pucang di tengah-tengah jaringan sosial dan ekonomi yang aktif di Kecamatan Secang. Keberadaannya yang mudah diakses dari jalan utama Magelang-Semarang turut mendukung kelancaran distribusi hasil bumi dan produk olahan warganya.

Demografi dan Struktur Kependudukan

Berdasarkan data terakhir, jumlah penduduk Desa Pucang mencapai 4.194 jiwa. Dengan luas wilayah 2,26 kilometer persegi, maka kepadatan penduduknya berada di angka 1.855 jiwa per kilometer persegi. Angka ini menunjukkan tingkat kepadatan yang cukup tinggi untuk sebuah wilayah perdesaan, menandakan pemukiman yang terkonsentrasi dan pemanfaatan lahan yang intensif.Struktur kependudukan di Desa Pucang didominasi oleh masyarakat usia produktif yang sebagian besar menggantungkan hidupnya pada sektor pertanian dan industri rumah tangga. Komposisi penduduk yang dinamis ini menjadi modal sosial yang penting bagi keberlangsungan kegiatan ekonomi, terutama dalam hal penyediaan tenaga kerja untuk industri pengolahan opak dan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) lainnya. Kehidupan sosial masyarakatnya berjalan harmonis dengan semangat gotong royong yang masih kental, tercermin dalam berbagai kegiatan kemasyarakatan dan keagamaan yang rutin diselenggarakan.

Potensi Ekonomi: Sentra Opak dan Lumbung Pangan

Kekuatan utama yang menjadi tulang punggung perekonomian Desa Pucang ialah industri pengolahan makanan ringan tradisional, khususnya opak singkong. Hampir di setiap sudut desa dapat ditemui kegiatan produksi opak, mulai dari skala rumahan hingga usaha yang lebih besar. Keahlian dalam mengolah singkong menjadi opak yang renyah dan gurih ini diwariskan secara turun-temurun, menjadikan Desa Pucang sebagai produsen utama opak di Kabupaten Magelang, bahkan produknya telah merambah pasar di berbagai kota besar di Indonesia.Seorang pengusaha opak lokal menjelaskan, "Kami memulai usaha ini dari nol, meneruskan apa yang sudah diajarkan oleh orang tua. Kunci utamanya ada pada pemilihan bahan baku singkong yang berkualitas dan proses penjemuran yang tepat," ujarnya saat ditemui di lokasi produksi. Aktivitas ekonomi ini tidak hanya menciptakan lapangan kerja bagi warga setempat, tetapi juga memicu efek domino bagi sektor lain, seperti petani singkong yang menjadi pemasok bahan baku utama.Selain opak, inovasi produk terus berkembang. Warga juga memproduksi berbagai jenis camilan lain seperti keripik getuk, slondok, dan aneka makanan ringan berbahan dasar hasil pertanian lokal lainnya. Geliat UMKM ini menjadi bukti ketangguhan dan kreativitas warga dalam mengoptimalkan potensi yang ada. Di samping industri olahan, sektor pertanian tetap menjadi fondasi penting. Lahan persawahan yang subur menghasilkan padi berkualitas, sementara lahan tegalan ditanami palawija dan sayur-mayur yang hasilnya digunakan untuk konsumsi lokal maupun dijual ke pasar-pasar terdekat.

Pemerintahan dan Pembangunan Desa

Roda pemerintahan di Desa Pucang berjalan di bawah kepemimpinan seorang kepala desa yang dibantu oleh jajaran perangkat desa. Kantor Kepala Desa Pucang menjadi pusat pelayanan administrasi bagi seluruh warga. Fokus pembangunan desa saat ini diarahkan pada penguatan infrastruktur untuk mendukung kegiatan ekonomi dan peningkatan kualitas sumber daya manusia. Berbagai program, baik yang berasal dari dana desa maupun inisiatif pemerintah daerah, telah direalisasikan untuk memperbaiki akses jalan antardusun, mengoptimalkan saluran irigasi, serta memberikan pelatihan dan pendampingan bagi para pelaku UMKM.Pemerintah desa secara aktif menjalin kerja sama dengan berbagai pihak, termasuk lembaga pendidikan dan dinas terkait, untuk mendorong inovasi produk dan memperluas jangkauan pemasaran. "Kami berkomitmen untuk terus mendukung para pengusaha kecil di desa kami. Dengan infrastruktur yang lebih baik dan pembinaan yang berkelanjutan, kami berharap produk dari Desa Pucang bisa semakin dikenal dan mampu bersaing di pasar yang lebih luas," ungkap salah satu perwakilan pemerintah desa. Upaya ini menunjukkan visi yang jelas untuk menjadikan Desa Pucang sebagai desa yang mandiri secara ekonomi dan sejahtera.

Kehidupan Sosial dan Budaya

Meskipun fokus utama masyarakat Desa Pucang terletak pada kegiatan ekonomi, nilai-nilai sosial dan budaya tetap hidup dan terpelihara dengan baik. Mayoritas penduduknya memeluk agama Islam, sehingga nuansa religius sangat terasa dalam kehidupan sehari-hari. Terdapat beberapa masjid dan musala yang tidak hanya berfungsi sebagai tempat ibadah, tetapi juga sebagai pusat kegiatan keagamaan dan sosial, seperti pengajian rutin, peringatan hari besar Islam, serta kegiatan pendidikan Al-Qur`an bagi anak-anak.Semangat kebersamaan dan gotong royong menjadi perekat sosial yang kuat. Tradisi seperti kerja bakti membersihkan lingkungan, membantu tetangga yang sedang hajatan, atau saling melayat saat ada yang meninggal dunia masih terus dilestarikan. Interaksi sosial yang erat ini menciptakan lingkungan yang aman, nyaman, dan kondusif bagi seluruh warga. Di tengah kesibukan mengolah hasil bumi dan menjalankan roda usaha, masyarakat Desa Pucang tetap memegang teguh kearifan lokal yang menjadi landasan dalam menjalani kehidupan bermasyarakat.